Laman

Selasa, 08 Juni 2010

ANUGERAH DARI ALLAH - HARAP2 CEMAS - BEASISWA - DINAMIKA HIDUP - PTAIN&LEMDIK

BANDUNG-DEPOK-JAKARTA.. KAMIS, 27 MEI 2010

Beasiswa.. Info beasiswa melalui teman kuliahku di S3 UIN SGD Bandung, berasal dari Garut teh Iis Suhayati nama lengkapnya, yang merupakan satu-satu nya temen kuliah yang masih sering berkomunikasi..

PTAIN&LEMDIK..Ketika teh Iis mengajakku untuk mengajukan beasiswa Tahun 2010,awalnya saya Trauma berat, karena pengalaman Tahun 2009, Teh Iis memberi solusi agar saya memakai SK Tugas saya di Pramuka, dan saya bertanya-tanya, memang bisa gitu? teh Iis berargumen, bahwa Pramuka itu Orgasnisai Dunia, kenapa tidak, dicoba aja..
saya punya waktu hanya satu hari, karena tadinya teh iis mengajak temen dari adiknya yang tinggal di Dago, tetapi ada informasi tidak jadi mengantarnya, tiba-tiba teh Iis kontak saya, minta agar saya mengantarnya ke Jakarta, hanya saya ga bisa karena ada jadwal di photo untuk pembuatan paspor di Imigrasi, saya mengajukan bagaimana kalau besok nya lagi, hari kamis tanggal 27 Mei 2010, Teh Iis setuju..

Dinamika Hidup..Waktu hanya satu hari itu saya manfaatkan, dan saya mengumpulkan syarat-syarat beasiswa hari ini, apapun yang terjadi, setelah dikantor Kwarda Jabar, ada informasi Kegiatan Imunisasi dari kak Casmadi, bahwa hari Kamis, akan ada Kunjungan dari GAVI Jenewa ke Kwarcab Kota Depok, dan kita harus ke Depok, (wah kebetulan banget, ini anugerah dari Allah).. kemudian saya kontak teh iis, bagaimana kalau teh iis bareng kita, biar setelah dari depok kita langsung ke jakarta, teh iis menjawab oke!

Beasiswa..Sebagian syarat-syarat yang dikumpulkan diantaranya SK Pengangkatan Pelatih Pertama Tahun 2004 dan SK Pengangkatan Pelatih Terakhir Tahun 2008 serta SK-SK Pengabdian saya di Kwarda Jabar mulai dari Tahun 2002 sampai Tahun 2010, walaupun terselang dengan antrian di photo di Imigrasi, tapi Alhamdulillaah rampung juga menyempurnakan riwayat hidup/biodata/curuculum vitae yang biasanya paling tebal diantara yang lain.. setelah itu saya terus pergi ke UNPAD dan Ke Dago, malamnya saya foto copy berkas beasiswa itu dua rangkap dan di jilid di F.Copy Dipati Ukur, lumayan agak lama sih kurang lebih 1 jam saya menunggu, ketika itu ketemu dengan yang namanya Dewi, dia berasal dari BalikPapan, dia sama-sama menunggu foto copy dan jilid, hanya dia menjilid tesis untuk ujian di hari senin.

PTAIN&Lemdik.. Satu jam berlalu.. sesampainya di rumah teh iis kontak, sepertinya temen adik teh iis itu siap mengantar teh iis ke jakarta, lalu teh iis hari jum'atnya mau ke jogjakarta, jadi kami berangkat masing-masing, dalam pikiranku gimana saya nanti ya? khan orang-orang mengajukan dari Perti semua (PTAI/PTAIN), sementara saya memakai Lembaga Kader Gerakan Pramuka, tapi saya menepuk dada saya sendiri, Insya Allah saya berani & ini Bisa..

Harap2 Cemas..Besok paginya saya menunggu sampai ada kepastian lagi dari teh Iis, tetapi saya terlalu siang kalau menunggu karena harus ke Depok bersama rombongan, singkat cerita akhirnya sampai juga di Kota Depok dan bertemu dengan Tamu dari GAVI Jenewa, seusai acara di Depok, saya pergi ke Jakarta, dari Kwarcab Kota Depok saya diantar ke Stasiun Baru Kota Depok oleh anak Penggalang yang masih hangat mengikuti tes kegiatan untuk ke Luar Negeri di Kwarnas..

Dinamika Hidup..Sampailah di Stasiun, terkaget-kaget melihat kereta KRL yang berdesak-desakkan, dalam sejarah hidup, baru satu kali itu saya naik KRL, untung sebelum naik ada ibu-ibu cantik yang sdh berumur pensiun tapi tetap cantik, lincah dan enerjik, ibu-ibu itu dengan suaminya membawa ransel, kita ngobrol sedikit menjelang naik, ketika kereta KRL itu datang semua nyerbu pintu gerbong, saya pun ikut terseret, ibu-ibu yang cantik itu sudah ada di dalam gerbong sementara saya masih diluar, saya melihat perjuangan ibu-ibu itu meraih-raih tangan saya agar bisa naek ke gerbong dan bareng sampe ke jakarta, karena ibu-ibu itu tau saya orang bandung alias bukan org depok, kekhawatiran kalau tertinggal, sampai-sampai tas gendong yang berisi laptop pun seletingnya jebol, (ya maklum baru pertama kali naik & berdesak-desakkan di jelang naik KRL).. perasaan takut, cemas, lucu, bercampur tidak karuan, tapi asik juga.. dalam hati saya, di bandung dulu saya sering naik biskota (DAMRI), tapi tidak separah ini desakkannya..

Dinamika Hidup..Di dalam kereta ada arisan ibu-ibu dech! baik yang kenal ataupun yang tidak, ngobrol kemana-mana, ternyata ketika identitas saya disebut, bahwa saya orang Pramuka Bandung, si ibu-ibu itu langsung menyahut, bahwa saya juga dulu Pramuka, pegawai Kwarnas waktu Tahun 1974, wah kak saya belum lahir waktu itu, (mulai manggil kakak dech), pantes dari tadi dicurigai, sudah setua ini kakak dan suami kakak pake tas gendong (sama-sama menggendong tas), dari awal dicurigai orang Pramuka, ternyata bener aja.., selain kak Iceu dan suaminya, ada yang ikut arisan lagi, katanya dia juga Pramuka di Bekasi.. wah jadi asik ngobrol Pramuka dech di Gerbong.. yang lain ngontrak kali ya..

Harap2 cemas.. Kak Iceu bersama suaminya turun lebih dulu daripada saya, saya sendiri turun setelah Stasiun Gambir, djuanda nama stasiunnya, asing juga nama stasiun itu ditelinga saya, biasanya kereta dari bandung itu berhenti di Gambir, sementara ini, di Djuanda, nama stasiun setelah Gambir, waktu itu hampir aja terlewat, karena sepanjang perjalanan saya berdiri dan dapat tempat duduk pas mendekati Gambir, stasiun Gambir hanya dilewati saja oleh KRL, pas berhenti di stasiun dan nanya pada seorang ibu, ternyata Stasiun ini djuanda, ibu-ibu yang ngasih tau saya itu teriak-teriak, cepaetan turun, langsung saya lari nabrak-nabrak orang dan langsung lompat dari gerbong, wah deg-deg plas dech..! kalau kelewat apa kata dunia? mendengar djuanda saja asing ditelinga saya, apalagi pas menginjaknya.. tapi waktu itu pura-pura saja, bahwa saya sudah mengenal djuanda.. nafaspun rasanya lega sekali, saya menuju bajay warna merah, minta diantar ke departemen agama..

Anugerah Allah.. Departemen Agama Pusat, saya sudah berkenalan dengan depag dan agak familiar buat saya, karena beberapa kali pernah menginjakkan kaki di sana, dan ketika mau masuk gedung, saya kontak teh iis (ingin tau saja posisinya ada dimana), diluar dugaan.. perasaan waktu itu Allah memberi hadiah pada saya, ternyata saya dipertemukan dengan teh Iis, saya menghampiri teh iis di tempat foto copy yang ada di depag pusat itu, bertambah rasa bahagia saya, dipertemukan dengan adik kelasku waktu di pesantren, namanya Inayatillah, dia S2 di UIN Syahid Jakarta bersama 7 orang temannya, rental, mobil katanya, dia sama-sama sedang mengajukan beasiswa, nostalgia dan bertambah sodara..

Harap2 Cemas kembali menghampiri perasaan, ketika sampai ke Lantai 8 Depag. Pusat, hawatir Berkasku di tolak, karena bukan dari STAI/PTAI/PTAIN, saya bertekad membawa nama Lembaga Kebanggaan Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Jawa Barat, ketika di cek satu-persatu, berkas saya, saya letakaan posisinya di akhir, dan ternyata di luar dugaan, berkas saya langsung di catat dan saya mendapat tanda terimanya.. Ya Allah Terimakasih Atas Anugerahmu..

Dinamika Hidup.. Keluar dari Gedung Depag, kaki melangkah ke kantin, karena kami belum menemukan makan berat, dikantin kami memesan 2 porsi soup padang dan 2 porsi nasi untuk berdua tentunya, tak ketinggalan teh panasnya pun mengakhiri makan di sore hari (di jamak. makan siang dan makan malam)..

Dinamika Hidup.. keluarlah kami dari komplek Depag Pusat menuju Bis yang menuju ke Rambutan, teh iis lah yang naik bis dari rambutan asalnya, hanya untuk meyakinkan, sambil bersilaturahmi, kami menyapa pak satpam dan menanyakan bis jurusan ke Rambutan, ternyata tempat mangkalnya di depan kantor Sri Mulyani, Kantor Menteri Keuangan RI, kami berdua saling berphoto-photo dalam suasana menunggu bis, tak malu karena kami berpikir, mereka hanya satu kali melihat kita, kan kita orang bandung, he.. setiap bis datang, orang2 menyerbu bis, kami berdua ikut-ikutan menyerbu, tapi ternyata bukan ke rambutan, dan pada kenyataannya bis yang ke Rambutan tidak diserbu.. duh cuape dech, (pengen ketawa jadinya, huahahaha..).

Harap2 Cemas & Dinamika Hidup.. perjalanan Depag ke Rambutan ternyata memakan waktu 2 jam setengah, kami berdiskusi di biskota, mengandai-andar jika tadi ke stasiun dan naik travel, mungkin sdh di bandung skr, nah ini blm sampai rambutan, saya hawatir teh iis yang mau naik ke Garut, sementara teh iis menyangka hawatir saya yang mau naik bis, ya tapi sudahlah.. sekarang bis sudah melaju jauh dan macet sekali, harus kita nikmati..

Dinamika Hidup & Beasiswa.. ternyata kami turun sebelum rambutan, di pasar rebo tepatnya, kami beli minuman dan singgah dulu ke kamar kecil, tidak lama kemudian, bis tujuan Garut lewat dan kami berlari menaiki bis itu, ternyata pas sudah di dalam, bis itu penuh sekali, kami berpikir wah ini kayanya akan terus berdiri sampai bandung.. tak lama kemudian supir Bis dan kondektur di depan memanggil dan mempersilahkan duduk di pinggir pengemudinya.. kami duduk di bawah istilah sundanya anipreuk, sila dialasi kertas koran).. disitulah kami teruskan pembahasan orientasi pendidikan kita dan argumen-argumen.. para penumpang yang dekat pada heran, sebagian menguping pembahasan kami, ada yang serius dan ada yang sambil menikmati perjalanan.. dalam benak saya, mereka berpikir ini para kandidat doktor perempuan pemberani (malam-malam masih dalam perjalanan)kali yeh, he ge er.. salah satu pembahasannya adalah agar kita bisa ikut BS (Beassiwa Studi), dengan cara mengirimkan berkas Beasiswa ke UPI untuk diseleksi administrasi, saya kembali bertanya-tanya, memang bisa juga teh? lagi-lagi teh Iis menjawab dicoba aja, karena organisasi Pramuka itu organisasi dunia, akhirnya termotivasi & semangat lagi dech..! kami mendapat tempat duduk kursi pas di pintu Tol Padalarang Barat.. disitu mulai kami kelelahan, ya bahas yang ringan aja, tentang oleh2 buat si kecil anaknya teh iis, ada jeruk yang tadi dibeli blm di makan, dan roti yang dibawa dari taruna,
sampailah saya di cileunyi sekitar jam 22.30 WIB, sementara teh iis masih melanjutkan perjalanannya lagi ke Garut sekitar 1 jam.

Dinamika Hidup..saya turun dari bis Garut LebakBulus itu dan naik angkot jurusan cicaheum, eng... angkot melaju cepat karena jalan sepi (malam seh) angkot itu berhenti di depan komplek, sebelum naik ojeg, saya membeli susu murni yang panas dulu, diminumlah di situ dan membawa beberapa bungkus susu murni panas rasa durian buat ibundaku, rasa jeruk buat adik iparku dan rasa original buat adikku ditambah pisang keju.. dari depan komplek, saya diantar ojeg sampai ke rumah dan Alhamdulillaah.. selamat sampai tujuan kembali..

wuiiiih.. pokonya asik dech..!

ETIKA LATIHAN DI LINGKUNGAN GERAKAN PRAMUKA

Pengertian etika latihan dan kepentingannya di masa sekarang,Apakah itu yang disebut etika latihan dan apa pentingnya, sehingga akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang? Inilah per¬tanyaan pokok yang hendak dijawab dalam tulisan ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebelumnya perlu diperoleh kejelasan terlebih dulu tentang apa itu etika dan apa itu latihan serta bagaimana keduanya berkaitan.
Kata "etika" yang secara etimologis berasal dari kata Yunani "ethos", secara harfiah berarti "adat kebiasaan", "watak" atau "perilaku". Sebagai suatu istilah, "Etika" sekurang-kurangnya mengandung dua arti, yakni (1) sebagai ilmu, dan (2) sebagai pedoman baik-buruknya perilaku. Sebagai ilmu, etika berarti suatu disiplin pengetahuan yang merefleksikan masalah-masalah moral atau kesusilaan secara kritis dan sistematis. Etika sebagai ilmu biasanya dimengerti sebagai salah satu cabang ilmu filsafat, dan kadang-kadang disebut Filsafat Moral. Sebenarnya etika sebagai ilmu dapat juga tidak bersifat filosofis, tetapi teologis, dan disebut Teologi Moral. Kalau etika filosofis secara metodis mere¬fleksikan permasalahan moral melulu berdasarkan penalaran akalbudi dan nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya, etika teolo¬gis secara metodis bersumber pada pengalaman iman sebagai tanggapan atas wahyu dalam lembaga agama tertentu. Sebagai pedoman baik-buruknya perilaku, etika adalah nilai-nilai, norma¬-norma, dan asas-asas moral yang dipakai sebagai pegangan yang umum diterima bagi penentuan baik-buruknya perilaku manusia atau benar-salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Etika dalam arti kedua ini dapat dikatakan merupakan bahan kajian untuk etika dalam arti pertama.
Kata "Latihan" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (hlm. 702) diberi anti "bidang kegiatan yang dilandasi pendidikan keahlian-(keterampilan, kejuruan dsb.) tertentu. Latihan memang erat berkaitan dengan program dan bidang pekerjaan, tetapi tidak semua program dan bidang pekerjaan dapat disebut latihan. Secara tradisional, latihan hanya diperuntukkan bagi realisasi program dan bidang pekerjaan yang diperlukan di lingkungan Gerakan Pramuka.
Dalam rumusan pengertian yang diberikan di KBBI di atas hanya program dan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu dapat disebut latihan. Pelatihan ini meliputi macam-macam segi seperti misalnya: (1) penguasaan teori siste¬matis yang mendasari praktek tertentu; (2) penguasaan metode atau teknik intelektual yang merupakan semacam jembatan antara teori dan penerapannya dalam praktek; (3) pemilikan kemam¬puan untuk menerapkan dalam praktek teknik intelektual terse¬but pada urusan praktis; (4) pemilikan kemampuan untuk menye¬lesaikan program latihan (dalam pramuka banyak ragam latihan) dan memperoleh sertifikat atau tanda lulus untuknya; (5) pemilikan pengalaman yang mencukupi di lapangan, dsb.
Suatu latihan biasanya juga berkaitan dengan bidang peker¬jaan yang dipegang oleh orang-orang yang bergabung bersama dalam apa yang disebut organisasi atau himpunan tertentu, dalam konteks ini Gerakan Pramuka, yakni kumpulan orang-orang yang mempunyai bidang keahlian yang berbeda dan profesi yang sama. Kumpulan tersebut dibentuk dengan tujuan pokok: (1) untuk menjamin dan melindungi kepentingan anggota dalam hubungan satu sama lain, dan dengan masyara¬kat luas pada umumnya; (2) untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keahlian yang berbeda dan profesi yang sama; (3) untuk men¬jaga dan menjamin mutu layanan dengan menetapkan standar profesional yang akan meningkatkan cara melaksanakan tugas gerakan pramuka tersebut. Dalam kaitan dengan tujuan ketiga ini maka latihan yang diadakan oleh program gerakan pramuka akan diakui kompetensinya oleh organisasi pada bidang yang bersangkutan.
Setiap latihan biasanya telah dirumuskan semacam kode etik, yakni himpunan norma-norma yang disepakati dan ditetapkan oleh dan untuk para pengemban tugas pelatihan tertentu. Kode etik sebenarnya merupakan suatu rincian lebih lanjut dari norma-norma yang lebih umum yang dirumuskan dan dibahas dalam etika latihan. Kode etik merinci lebih lanjut, dan dengan demikian memperjelas serta mempertegas norma-norma tersebut, dengan memilih dari pelbagai kemungkinan penataan norma-norma yang paling dibutuhkan dalam praktik pelaksanaan kegiatan pelatihan yang bersangkutan.
Etika latihan secara singkat dapat dirumuskan sebagai cabang dari ilmu etika yang secara kritis dan sistematis merefleksikan permasalahan moral yang melekat pada suatu aktivitas latihan.
Etika latihan juga dapat dimengerti sebagai nilai-nilai dan asas-¬asas moral yang melekat pada pelaksanaan fungsi latihan tertentu dan wajib diperhatikan oleh pembina dan pelaksana latihan tersebut. Dengan demikian kedua pengertian etika yang sudah dikemukakan di atas dapat diterapkan pada pengertian etika latihan. Etika latihan tidak melakukan refleksi tentang kewajiban umum peserta terhadap peserta lain dengan pembina pada umumnya, tetapi menyalurkan bebera¬pa segi dari kewajiban tersebut dalam hubungan dengan tun¬tutan-tuntutan pelatihan untuk melaksanakan suatu jenis pelatihan tertentu.

DIALOG INTERAKTIF/SIARAN DI RRI BANDUNG

DIALOG INTERAKTIF/SIARAN DI RRI BANDUNG

Sejak tahun 2008, Kwarda Jabar bekerjasama dengan RRI Bandung yang menyiarkan sampai ke luar Jawa, RRI Bandung yang memiliki segmen acara jam 09.00-10.00 WIB. Program (Taman Pramuka / Tunas Pramuka), memberikan opini publik, bagaimana semua program-program Pramuka Kwarda Jabar, Kwarcab, Kwarran hingga Gudep dan juga seluruh aktifis simpatisan dan eksponen/angkatan dari Gerakan Pramuka, telah mendistribusi besar melalui RRI Bandung.

Respon dari para pendengar luar biasa, banyak yang memberi apresiasi positif, kritis dan pertanyaan-pertanyaan yang sangat menggugah, serta komentar-komentar tentang bagaimana seharusnya Gerakan Pramuka itu saat ini dibina dan dikembangkan agar supaya memiliki dinamika kebangkitan baru.

RRI Bandung juga memberikan tempat yang sangat terhormat bagi jadwal Gerakan Pramuka, tidak hanya di hari Kamis sebagai Program rutin RRI Bandung, tetapi juga kami diberi kesempatan untuk mengudara di hari Minggu jam 05.00-06.00 WIB dalam acara Sambung Rasa.

Acara Sambung Rasa merupakan bagian dari program RRI Pusat yang direspon oleh RRI Bandung dan RRI Bandung memberikan kesempatan kepada Gerakan Pramuka/Kwarda Jabar, ternyata pilihan program-program ini sangat tepat, berkenaan dengan bagaimana upaya Gerakan Pramuka memberi kontribusi yang lebih luas pada masyarakat tingkat Nasional.

Informasi dari seluruh program baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Regional Jawa Barat, mendapat porsi yang sangat luar biasa melalui RRI bandung disiarkan ke seluruh Nusantara, bahkan beberapa Provinsi di luar Jawa, mereka mengapresiasi dengan semangat, memberi motivasi yang sangat tinggi sehingga pada ujung-ujungnya menghendaki bahwa pada tingkat pusat hingga pada tingkat Regional masing-masing Kwarda memiliki radionya sendiri, sehingga Gerakan Pramuka di masa depan lebih jaya dan lebih menggema di udara.

PRAMUKA PEDULI

Dalam Konteks Aktifitas Pramuka Peduli diantara program-program nyata yang telah direalisasikan dan mendapat respon dari masyarakat, pertama adalah Gerakan Peduli terhadap bencana, bencana alam yang tidak diduga/direncanakan dan telah menjadikan sebagian masyarakat yang terkena bencana, terisolir dari hubungan komunikasi antar desa, antar pasar dan berbagai kehidupan yang tampak sudah terputus, Pramuka Peduli memberi respon terhadap upaya-upaya untuk memberi pelayanan secara oftimal dan sangat diharapkan oleh masyarakat.

Pramuka Peduli berkaitan dengan musibah bencana sangat terasakan oleh masyarakat dimana mereka mengungsi, berfakoasi (berpindah, karena banjir, longsor atau menghindari musibah atau juga mereka menunggu bantuan-bantuan pelayanan social lainnya, tidak hanya berupa makanan, tidak hanya berupa untuk kesehatan, tapi juga Gerakan Peduli dari Pramuka memberi kontribusi kepada penanganan anak-anak yang seharusnya sekolah, mereka diberi pelajaran tambahan, diberi kegiatan-kegiatan keterampilan, diberi aktifitas-aktifitas yang sangat menambah pengetahuan keterampilan dan sikap siswa karena mereka terkena bencana.

Pramuka Peduli yang berkaitan dengan banjir telah dilakukan usaha bersama kerjasama dengan Indonesian Out bond Rescue (IOR) ICMI Jawa Barat dalam menangani para pengungsi yang terkena bahaya gempa, bahaya banjir, juga bahaya longsor. Pramuka Peduli bekerjasama dengan IOR dan ICMI, mengumpulkan sejumlah bahan-bahan baku atau juga pakaian layak pakai, mukena, selimut dan lain-lain yang diperlukan oleh para pengungsi yang dilingkungan mereka yang terkena bahaya gempa, banjir dan longsor.

Bagaimanapun juga, Gerakan Pramuka Peduli terhadap layanan Masyarakat yang terkena musibah gempa, banjir, longsor dan yang terkena berbagai kesulitan-kesulitan, Pramuka Peduli Jawa Barat memberi respon langsung dan melakukan upaya-upaya kerjasama yang sangat efektif dan efisien serta dapat dirasakan oleh masyarakat.

PENGABDIAN MASYARAKAN

Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Kwarda Jawa Barat merupakan Garda Depan yang memberi cerobong asap kebangkitan dan semangat untuk selalu mengobarkan Panji-Panji Pramuka di berbagai Golongan Pramuka Siaga, Penggalang Penegak , Pandega dan Pembina serta Pelatih Pembina.

Abdimas, telah memberikan kontribusi melalui berbagai pendidikan, pelatihan, baik penanaman modal pengetahuan, maupun keterampilan di bidang sektor-sektor rill, baik itu keagamaan, ekonomi, politik, budaya, seni, dan social.

Pengabdian Kemasyarakat di lingkungan Kwarda Jawa Barat tidak terbatas hanya kepada Tanggap darurat, bencana alam maupun longsor serta memberi pelayanan bantuan di lingkungan masyarakat-masyarakat yang terkena bencana atau juga wabah penyakit tertentu, namun lebih istimewa lagi, bahwa Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Kwarda Jawa Barat meliputi berbagai unsure kegiatan yang sangat berbobot dan memberi warna di dalam setiap momen-momen Kemasyarakatan.

Ciri-ciri Gerakan Pramuka melalui Pengabdian Kepada Masyarakat, dibentangkan melalui berbagai jenis kegiatan yang sangat sentral, sektoral, spacial (lingkaran pendek), maupun bercirikan kerjasama-kerjasama yang bermutu baik peningkatan intelektual, spiritual, mental, sosial dan juga kebersamaan.

Nilai-nilai Gerakan Pramuka sangat diimplementasikan di dalam keutuhan cita-cita luhur dari Gerakan Pramuka itu sendiri.

Abdimas mengikatkan diri kepada Pengabdian Kemasyarakatan dalam mengukuhkan kebersamaan, memantapkan pilihan-pilihan cerdas di dalam meningkatkan pelayanan sosial dalam rangka menuju kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, maupun peningkatan tarap hidup masyarakat yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat.

Sifat dari kegiatan pengabdian masyarakat, Gerakan Pramuka Kwarda Jabar bersifat pelayanan publik dan memberi kontribusi langsung kepada sasaran dan tepat sasaran, sehingga fungsi pengabdian masyarakat Kwarda Jabar sangat dirasakan oleh berbagai elemen masyarakat dan mendapat sambutan yang sangat meriah dan sambutan yang sangat antusias dari seluruh masyarakat maupun jajaran, pimpinan, daerah dari tingkat Perkampungan, Pedusunan, Perdesaan, Kecamatan, Kabupaten maupun Kota dan juga beberapa kegiatan kerjasama Abdimas dengan unsur-unsur Provinsi yang sangat memberi cirri, sifat, keterbukaan dan responsip terhadap setiap kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

MEMPERKUAT INTEGRITAS PRAMUKA JAWA BARAT

Dalam konstali percaturan Gerakan Pramuka jawa barat di era Gubernur Ahmad Heryawan memiliki ciri khas tersendiri di dalam meningkatkan mutu aktifitas dan pemberdayaan peran-peran fungsional sumber daya manusia yang tersedia,

Dalam meningkatkan upaya oftimalisasi dan realisasi program yang sudah dicanangkan dan dianggarkan, dapat dilaksanakan secara lebih gegap gepita/ bersemangat riang gembira dengan aneka peserta baik diikuti oleh berbagai tingkatan Siaga, Penggalang, Penengak, Pandega, Pembina dan Pelatih Pembina.

Dalam pernyataannya Ahmad Heryawan sebagai Ketua MABIDA menyatakan bahwa Gerakan Pramuka bermakna untuk mengisi seluruh sektor-sektor pembangunan di Jawa Barat, peningkatan mutu sumber daya manusia di lingkungan Gerakan Pramuka tidak terbatas hanya kepada atifitas sosial dan pendidikan, namun juga sudah merambah kepada peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan menegakkan nilai-nilai demokratisasi serta mengupayakan kesejahteraan masyarakat yang bahagia.

Semua itu bisa terwujud lebih oftimal apabila seluruh elemen gerakan pramuka bersinergi dengan kegiatan-kegiatan masyarakat, baik tingkat kepemudaan maupun tingkat organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang ada, termasuk partai-partai politik yang mendukung kepada keberhasilan pembangunan melalui Gerakan Pramuka.

Dalam percaturan nasional Gerakan Pramuka juga sudah dipayungi oleh sebuah cita-cita yang terangkum dan terumuskan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Gerakan Pramuka, yang sebentar lagi disahkan dan akan menjadi payung hokum dalam memperoleh keleluasaan berwawasan dan aktifitas yang bersinergi dengan pembangunan Nasional .

Tidak mudah mewujudkan suatu komitmen yang terintegrasi dan bersinegis di dalam kerja kinerja sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka, kecuali memang dengan cita-cita yang luhur dengan merelaisasikan Dasa Darma dan Trisatya, namun juga semua itu dilakukan oleh seluruh aktifis Gerakan Pramuka karena dalam rangka ibadah kepada Allah SWT dalam meningkatkan kualitas iman dan takwa serta amal sholeh, amal sosial yang terus hendaknya diwujudkan oleh setiap insane Gerakan Pramuka pada berbagai tingkatan.

PERAN MEDIA MASSA DALAM KESETARAAN GENDER

Sejumlah profesor dan guru besar komunikasi dari Indonesia dan Malaysia selama dua hari (7-8/5) mengikuti kegiatan Seminar Internasional Indonesia – Malaysia yang bertema,”Peran Media Massa Dalam Pemilu”, bertempat di Hotel Anggrek Shoping Jl. Riau No.13 Bandung, (7/5).
Dalam sambutannya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amaliasari Gumelar,S.Ip., menyatakan,” Fungsi dasar media massa adalah memberikan informasi, pendidikan, komentar atau interpretasi yang membantu pemahaman terhadap makna penggalan informasi, juga pembentukan kesepakatan, ekspresi nilai dan symbol. Selain itu, media massa, tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan kolektif serta nilai-nilai di masyarakat. Termasuk peran aktifnya dalam mensukseskan pesta demokrasi yang di adakan di Indonesia setiap 5 tahun sekali yaitu Pemilihan Umum dan khususnya bagi kaum perempuan ialah kesetaraan dan keadilan gender dalam dunia politik,” ujar Linda yang sekaligus meresmikan Universitas Wanita Internasional (UNWI) dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara UNWI dan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, penandatangan kerjasama antara Unisba dan UiTM serta penandatanganan kerjasama antara UNWI dan Unisba.
Hadir dalam seminar tersebut, Ny. Hj. Netty Ahmad Heryawan (Istri Gubernur Jabar), Dra.Otje Djundjunan (Anggota DPR RI dan Tokoh Wanita Jawa Barat), Sri Redjeki,SH (Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan periode 1999-2004 dan Rektor UNWI), unsur Media Massa serta sejumlah undangan lainnya.
Ditempat yang sama, Rektor UNWI, Sri Rezeki,SH., yang didampingi Ketua Yayasan Arena Komunikasi, Prof. Dr,.Hj. Nina Winangsih Syam,Dra,M.S., dan Sekretaris Dr.H.Yusuf Supiandi,MA., menyatakan pula bahwa berdirinya universitas yang baru pertama kali ada di Indonesia ini bukan hanya diperuntukan bagi kaum wanita saja. Tapi bagi kaum laki-lakipun dapat berkualiah di sini,” Diharapkan nantinya akan muncul para lulusan wanita Indonesia yang dapat mengejar ketertinggalan dalam membangun kaumnya sendiri di segala bidang. Dan melalui kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri seperti dengan Malaysia akan didapat mutu pendidikan yang lebih berkualitas internasional. Oleh karena itu, media massapun tentunya dapat mendukung mensosialisasikan peran serta UNWI dalam pendidikan di Indonesia kepada publik,” jelas Sri.

Catatan:
Benny & Roni
www.kotapramuka.com

KOTA BANDUNG JUARAI MTQ XXXI JABAR 2010

KOTA BANDUNG JUARAI MTQ XXXI JABAR 2010

Mulai dari tanggal 3 Mei hingga 10 Mei 2010 lalu, Kota Depok telah menjadi kota yang dipercaya Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXI Tingkat Jabar 2010.
Sebanyak ribuan kalifah perwakilan dari 26 Kab/Kota se Jabar turut serta dalam kegiatan yang berlangsung selama 8 hari ini. Dalam sambutan pada pembukaan acara yang bertema,” Melalui MTQ ke XXXI tingkat Provinsi Jawa barat kita wujudkan provinsi Jawa Barat sebagai provinsi termaju mitra terdepan Ibukota Negara yang agamis”, Wakil Gubernur jabar, DedeYusuf yang juga menjabat selaku Ketua Umum LPPQ Jabar menyatakan, kafilah yang berprestasi dari MTQ ke XXXI ini akan mewakili Jawa Barat pada pelaksanaan MTQ ke 20 tingkat Nasional yang akan berlangsung di Bengkulu,” hasil penyelenggaraan MTQ sangat diperlukan sebagai barometer untuk dijadikan acuan penyelenggaraan MTQ tahun depan. Dede juga tidak menyangka kalau ternyata Kota Depok mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Jabar,”ujar Wagub dihadapan para undangan yang hadir antara lain; Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Walikota/Bupati se-Jawa Barat, Muspida Jabar, Sekda Provinsi Jabar, Kepala Bakorwil se-Jawa Barat, Para Kepala Biro dan OPD se-Jawa Barat, Muspida Depok, Sekda Depok beserta jajarannya, Dewan Hakim MTQ, Ketua MUI dan LPTQ, Pimpinan Ormas Jabar, Pimpinan Kafilah Kab/Kota se-Jabar, dan Barisan Protokoler (Drumband, Pembawa Bendera Merah Putih, Pembawa Bendera Daerah, Pembawa Bendera LPTQ)dan Barisan Pawai Ta’aruf se-Jawa Barat.

Pada acara yang diadakan di Stadion Merpati Depok ini, digelar pula sejumlah acara lainnya seperti pameran pembangunan dan bazar MTQ serta turut memeriahkan ialah pawai peserta yang dimulai dari jalan Juanda sampai jalan Juanda.
Selanjutnya, dari setiap bagian yang di perlombakan akhirnya, 11 qori dan qoriah asal kota Bandung akhirnya berhasil masuk ke babak final.Sementara, sejumlah qori dan qoriah dari daerah lain masih terus berjuang untuk masuk ke babak final,” qari dan qariah asal Kota Bandung sudah mengantongi tiket final di 11 cabang. Di antaranya musabaqah khatil Alquran sebanyak 6 orang, tilawah anak-anak putra dan putri 2 orang, qiraat sab'ah putra dan putri 2 orang, dan 1 regu fahmil Alquran,” terang Pimpinan Kalifah Kota Bandung, Drs. H. Mualip yang menyatakan, semoga kafilah Kota Bandung dapat mempertahankan gelar juara umum untuk yang ketiga kalinya saat ini, dan sekaligus sebagai kado HUT ke 200 kota Bandung.

Sementara sebelumnya, salah seorang panitia pelaksana MTQ ke-31 Jabar, mengatakan bahwa kekuatan masing-masing kafilah pada MTQ tahun ini merata.”Sulit memprediksi juara umum karena kekuatannya hampir merata. Setiap daerah banyak mempunyai qari dan qariah andalan, tidak hanya Kota Bandung yang ingin mempertahankan gelar juara umum, daerah lain pun ingin menyabet gelar juara umum, seperti Kafilah Kab. Bandung, Kab. Cirebon, Kab. Sumedang, dan tuan rumah Kota Depok.

Di ajang MTQ Tingkat Jabar ini, kafilah Kota Bandung mengirimkan 42 peserta yang bertanding di 9 kategori. Selain itu dibantu oleh 14 pembina, 6 official serta 40 panitia. Sehingga jumlah kafilah seluruhnya ialah 113 orang. Di 9 kategori itu, kafilah Kota Bandung berhasil meloloskan 22 finalis dengan perolehan akhir 11 emas, 6 perak dan 5 perunggu. Kemudian, Untuk merayakan kemenangan, kalifah Kota Bandung yang telah kembali meraih juara umum dalam MTQ XXXI Tingkat Jabar 2010 selama tiga kali berturut-turut pada 2008 dan 2009 diberikan penghargaan dan uang kadeudeuh dari walikota Bandung, Dada Rosada atas nama pemerintah dan warga Kota Bandung masing-masing sebesar Rp. 40 juta, Rp 30 juta, dan Rp 20 juta. Penyerahannya sendiri dilaksanakan di kediaman pribadi Dada Rosada di Pasir Madur Kec. Ciparay Kab. Bandung. Hadir dalam kesempatan tersebut kepala Kantor Kementrian Agama Kota Bandung, Diding dan sejumlah undangan lainnya.

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Bandung Edi Siswadi yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, bahwa persiapan yang dijalani kafilah sudah menguras waktu dan tenaga. Selama 10 hari kafilah dilatih komprehensif, tidak hanya teknik tetapi juga mental spiritual. "Akan ada berkah untuk menggantinya," ujar Edi. selaku Sekda Kota Bandung Yang menyatakan, sejak persiapan hingga pelaksanaan, kafilah MTQ diberi anggaran Rp 2 miliar dari APBD. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 2,5 miliar.

Sementara, salah satu perwakilan para kalifah dalam kesempatan yang sama, menginginkan kepada Pemkot Bandung agar mereka juga dapat berangkat ibadah umroh tentunya dengan biaya dari Pemkot Bandung.

Catatan:
Benny & Roni
www.kotapramuka.com

PRAMUKA SANGAT PEDULI LINGKUNGAN

MASYARAKAT DAN PRAMUKA LEBIH PERHATIKAN LINGKUNGAN

Sejak pukul 7.00 Wib, para pelajar yang berasal dari sejumlah SMA dan SMK se-Kota Bandung bersama warga masyarakat lainnya berkumpul menghadiri acara “Hijau Bumiku Matahari Energiku” dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, di lapangan Monumen Bandung Lautan Api, Jl. Tegallega Bandung, Minggu (6/6). Para pelajar yang juga anggota Pramuka Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bandung tersebut, ditempat yang sama mengikuti pula lounching Bela Negara yang diisi dengan berbagai lomba.

Hadir dalam acara tersebut; Menteri Lingkungan Hidup RI Gusti Muhammad Hatta, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedi Saleh, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Walikota Bandung Dada Rosada yang bekerjasama dengan PT. Surya Energi Indonesia (SEI).

Menurut pihak penyelenggara bahwa tujuan kegiatan ini selain memperingati hari lingkungan hidup, merupakan momentum khususnya bagi kaum muda untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan hidup terutama di kota Bandung dan Jawa Barat,” Kalau lingkungan kita tidak dibangun dengan baik seperti menanam pohon, membuat sumur resapan, dan melepas burung-burung. Maka, kita akan menanggung resikonya.Oleh sebab itu, atas nama Pemerintah Kota Bandung menghimbau dan mengajak kepada seluruh warga kota Bandung bersama para anggota Pramuka dan pelajar lainnya lebih memperhatikan lingkungan dengan menanam pohon, membuat sumur resapan, dan melepas burung di wilayahnya masing-masing agar kota Bandung yang kita cintai kembali bersih, sehat, dan hijau,” ujar Dada Rosada dalam sambutan penutupnya yang dilanjutkan dengan pernyataan Ahmad Heryawan bahwa sebagai warga Jawa Barat harus lebih serius lagi dalam memelihara lingkungan, cinta kebersihan, dan menghijaukan kota Bandung serta Jawa Barat.

Mewakili pemerintah pusat, Menteri LH Gusti Muhammad Hatta dan Menteri ESDM Darwin Zahedi Saleh menyatakan hal yang sama turut mendukung upaya Pemerintah Kota Bandung dan Jabar dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di seluruh wilayah Jawa Barat.Oleh sebab itu,dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia Kementrian LH sekaligus meluncurkan program Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (Gaul) yang dimulai dari Kota Bandung.

Ditempat yang sama, digelar pula fun bike, jalan sehat dan pameran mobil serta alat-alat lainnya yang menggunakan tenaga matahari.

Acara dilanjutkan dengan Deklarasi bersama “Komunitas Indonesia Hijau” yang rencananya akan dilanjutkan dikota-kota lainnya di Indonesia. Kemudian pada penghujung acara, digelar penampilan musik Mulan Jameela dan Maha Dewi.

Catatan:
Benny & Roni
www.kotapramuka.com

SEMUA ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA BERHAK MEMPUBLIKASIKAN KEGIATAN KE MEDIA

PRAMUKA BUTUH MEDIA PROMOSI


Menyikapi permasalahan publikasi Gerakan Pramuka dalam upayanya meningkatkan citra positif di masyarakat. Peran serta media massa dalam hal ini sangat berpengaruh sebagai salah satu madia komunikasi dan informasi serta promosi terdepan setiap kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan. Oleh sebab itu, gerakan pramuka khususnya kota Bandung harus dapat mencarikan solusi bagaimana Pramuka dapat lebih menarik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” Memang dirasakan saat ini, itensitas pemberitaan pramuka di media massa kalah banyak dibandingkan dengan organisasi lain seperti LSM, partai, atau organisasi massa lainnya. Sepertinya Gerakan Pramuka seolah menjadi organisasi yang berada di wilayah sepi. tidak lagi bergaung dan gemanya nyaris tidak terdengar dibanding era 60-an dan 70-an,” ujar Kepala Humas Pikiran Rakyat, Asep S.Bakrie saat menjadi pembicara pada kegiatan “Diskusi Kehumasan dan Relasi Media” yang diikuti lebih kurang 20 orang anggota Pramuka yang terdiri dari Ketua Kwartir Ranting, Andalan, Pelatih dan Pembina se-Kota Bandung, di Aula Redaksi Pikiran Rakyat, Jl. Soekarno Hatta 147 Bandung, Sabtu (5/6).
Asep mengatakan, Jika kembali melihat pada perjalanan sejarahnya, kepanduan atau kepramukaan tersebut pernah menjadi bagian yang membanggakan anggotanya, bahkan menjadi impian remaja atau pemuda untuk masuk pramuka. Terbukti banyak organisasi kemasyarakatan pada saat itu ikut mendirikan kepanduan. Namun, yang menjadi persoalan saat ini apakah Pramuka atau Gerakan Pramuka dalam kekinian masih tetap menjadi bagian yang membanggakan warga masyarakat? jawabannya adalah pada diri aktivis kepramukaan bagaimana membangun kesadaran untuk mencari solusi dan mengupayakan agar pramuka kembali mendapat tempat dalam kolom-kolom berita media cetak, layar-layar kaca media TV, dan radio serta yang paling penting dapat membangun hubungan relasi media karena, akan mendapat berbagai keuntungan,” ujar Asep.
Dalam diskusi tersebut, para peserta mayoritas mempertanyakan dukungan media massa sebagai media informasi dan promosi terutama bila ada kegiatan kepramukaan di tiap kwarran. ” Pada dasarnya Pramuka itu sudah menjadi bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.Oleh sebab itu, Kami sebagai pihak media massa hanya memberikan motivasi bagaimana Gerakan Pramuka khususnya Kota Bandung dapat lebih giat dalam memodifikasi setiap kegiatan kepramukannya agar layak dipublikasikan di setiap media massa,” ujar Erwin disela-sela acara.
Usai pelaksanaan diskusi, Sekretaris Satgiat Humas,Udex Mundzir yang didampingi Kapusdiklat Drs. Awaluddin HZ,M.Ag., dan Ancu Humas Kwarcab Pramuka Kota Bandung Hj. Imas Kurniasih,M.Ag., menegaskan kembali kepada para peserta pentingnya peran aktif kehumasan terutama di setiap Kwarran dalam hal menginformasikan kegiatan kepramukaan di wilayahnya masing-masing.

Catatan :
Benny & roni
www.kotapramuka.com

GREEN AND CLEAN BANDUNG DI TAMAN PRAMUKA

GREEN AND CLEAN SELARAS DENGAN PROGRAM PRAMUKA

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung, Edi Siswadi menyatakan, “ Pada dasarnya kegiatan Green and Clean yang telah menjadi program tetap Pemerintah Kota Bandung bersama mitra terkait sangat selaras dengan program Gerakan Pramuka kota Bandung yang mana, setiap Pramuka telah ditanamkan melalui pendidikan dan pembinaan bagaimana mencintai lingkungan hidup terutama di lingkungan masing-masing. Oleh sebab itu, baik di tiap lingkungan kecamatan, sekolah-sekolah maupun di Gugusdepan harus dapat pula diterapkan bukan saja memelihara tapi harus pula menanam pohon,” ujar Kak Edi yang juga selaku Sekda Kota Bandung usai menghadiri Konfrensi Pers Lounching “Bandung Green and Clean (BGC) 2010” yang diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, PT.Unilever Indonesia Tbk, Lembaga Penerapan Teknologi Tepat (LPTT), HU.Pikiran Rakyat, dan Rase FM di Aula Taman Pramuka, Jl. RE. Martadinata No. 157 Bandung, Kamis (3/6).

Kegiatan Bandung Green and Clean yang sebelumnya digelar pada tahun 2009 dengan mengikut sertakan 100 orang fasilitator RW se Kota Bandung, untuk tahun 2010 ini jumlah pesertanya bertambah menjadi 200 orang dari 151 kelurahan di 30 kecamatan se Kota Bandung,” Program BGC merupakan program pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, dengan fokus pengelolaan sampah rumah tangga. Dalam perakteknya setiap RW diwakili oleh satu orang fasilitator lingkungan, mereka diberi pelatihan mengenai kepemimpinan dan pengetahuan mengenai lingkungan, dengan tujuan mampu meneruskan pengetahuan yang mereka miliki untuk menginspirasi rekan sesama warga,” ujar Manager Yayasan Unilever Indonesia, Silvi Tirawaty yang turut mendampingi Walikota Bandung, Dirut PT Pikiran Rakyat, Ketua DPRD Kota Bandung, dan Dirut Rase FM.

Selain itu, Walikota Bandung Dada Rosada menyatakan bahwa saat ini yang diperlukan adalah kesadaran dan peran serta seluruh warga masyarakat dalam mengelola lingkungan terutama sampah,” Dalam pelaksanaannya pada tahun 2009, kegiatan ini dinilai sukses. Oleh sebab itu, jadikan kegiatan ini sebagai kebutuhan dan kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan masing-masing,” ujar Dada yang juga menghimbau kepada setiap pengusaha untuk tidak menggunakan lagi plastik sebagai pembungkus tapi gunakan kertas yang mudah di daur ulang.

Sebelumnya, hadir dalam acara pembukaan di lapangan Taman Pramuka diantaranya; Wakil Walikota Bandung, kepala BPLH Kota Bandung, unsur SKPD dan Muspida Kota Bandung, dan sejumlah undangan lainnya,” Kami sangat mendukung kegiatan Bandung Green and Clean 2010 ini, dan untuk kedepannya DPRD Kota Bandung akan membuat Perda mengenai Bandung bersih dan hijau,” ujar Ketua DPRD Kota Bandung Ernawan yang menginginkan pula agar di kawasan Palaguna alun-alun Bandung nantinya
dapat dijadikan sebagai hutan kota.

Selanjutnya, Dirut PT. Pikiran Rakyat, Syafik Umar pada kesempatan yang sama menginginkan adanya peran serta dari media massa sebagai lini terdepan informasi untuk lebih memberikan informasi seluas-luasnya mengenai kepedulian lingkungan hidup kepada seluruh masyarakat khususnya di Jawa Barat.

Pada akhir acara pembukaan, diadakan pula pelepasan sejumlah burung secara simbolis oleh Walikota Bandung yang didampingi para anggota Pramuka Kota Bandung, penandatangan komitmen bersama kegiatan Green and Clean antara Pemkot Bandung dan 30 Camat se-Kota Bandung serta penanaman pohon di sekitar lapangan Taman Pramuka.

Catatan:
Benny & Roni
www.kota.pramuka.com

MENGHIDUPKAN SPIRIT PRAMUKA DALAM KEGIATAN IBADAH SHALAT GERHANA MATAHARI

MENGHIDUPKAN SPIRIT PRAMUKA DALAM KEGIATAN IBADAH SHALAT GERHANA MATAHARI
LOKASI: DI TAMAN PRAMUKA KOTA BANDUNG


“Masyarakat Kota Bandung memberi respon yang sangat tinggi dan positif yang dipelopori oleh kegiatan Gerakan Pramuka di Taman Pramuka Kota Bandung”.

“Masyarakat Kota Bandung berbondong-bondong mengikuti shalat gerhana matahari yang diadakan oleh Gerakan Pramuka Kota Bandung”.

Tidak hanya kegiatan yang bersifat formal, terpogram dan incidental, tp pramuka member substansi pada aktivitas keagamaan. Seluruh kegiatan-kegiatan yang bersifat rohania merupakan inti dari peningkatan spiritual anggota gerakan pramuka.

Beban kerja yg selama ini menekankan kepada aspek keterampilan dan keprilakuan, tapi juga diberi muatan-muatan religi untuk meningkatkan mutu spiritual dari seluruh anggota Gerakan Pramuka, shalat gerhana itu hanya merupakan bagian dari anjuran ajaran agama, namun dari kebersamaan kejama’ahan sementara kegiatan yang berjalan di taman pramuka.

Sepak terjang dalam kehidupan tidak lepas dari ritual keagamaan, Gerhana Matahari atau Gerhana bulan itu juga merupakan peristiwa alamiah, namun juga dalam kontritual Rasulullah telah mengajarkan bagaimana kita menyikapi terhadap nilai-nilai peristiwa-peristiwa dunia yang tak terjangkau oleh kekuatan akal manusia dan juga dimensi fisik manusia.

Gerakan pramuka mempelopori di dalam kegiatan Shalat Gerhana ba’da jum’at di taman Pramuka merupakan fenomena yang sangat menarik bagi masyarakat kota bandung karena selama ini gerakan ritual seperti shalat Gerhana dan Idul fitri, idul adha dll, tidak hanya monopoli dari para ormas, masjid dll. Tapi juga gerakan pramuka mempelopori
bagaimana meningkatkan mutu beragama.

Menurut Nastradamus, Ramalan Kaliberdunia dan ramalan Joyo Boyo, bahwa Sejak zaman manusia bisa melihat perubahan matahari dan bulan, mereka menganggap matahari & bulan itu di zaman mitos adalah kekeuatan-kekuatan para dewata, maka karena dipandang bulan dan matahari itu menerangi dunia, kemudian dilakukan ritual persembahan dan kebaktian, kemudian di zaman manusia sudah bisa menaklukan hutan, menaklukkan laut, menaklukkan daratan, menaklukkan binatang, maka manusia juga merasa punya identitas dan punya kekuatan, kemudian berubah cara pandang terhadap
matahari dan bulan serta bintang, tidak disembah lagi tapi mencari siapa pencipta bulan, langit dan bintang itu?.

Manusia berkembang, maju, dan memiliki cara berpikir, yang sudah relative lebih ke dalam, kalau begitu, bulan matahari dan bintang hanya petunjuk bagaimana kehidupan di muka bumi ini, kalau matahari dapat memberi sinar pagi, siang dan sore, bulan bisa memberi sinar di malam hari, dan bintang bisa menunjukkan arah perjalanan, bagaimana
kelompok nusia, kapilah arah di malam hari, sehingga dapat melakukan perjalanan yang jauh, disitu bulan, bintang dan matahari bermanfaat, bagi kehidupan dan menghidupi seluruh manusia di muka bumi, ditemukanlah para pemikir, jelas bulan, matahari dan bintang bukan Tuhan, maka ada penciptanya yang disebut Tuhan, nah kejadian gerhana,
baik bulan dan matahari itu adalah rotasi dari pada perputaran diantara bumi, bulan dan matahari terjadilah gerhana.

Pada zaman primitive manusia memandang apabila ada gerhana matahari itu dewa murka, maka sebagian batarakala adalah sudah memakan sedikit-demi sedikit itu matahari, sehingga habislah ditelan itu matahari, karena saking panasnya meletuslah perut dari batarakala, sehingga matahari muncul kembali dalam waktu yang cepat, karena saking tidak tahannya menahan panas matahari yang ada dalam perutnya.

Tapi kemudian teknologi hari ini batarakala itu sudah digantikan oleh teropong atau mikorskop yang besar, teropong bintang bisa melihat bintang, kemudian bosca menyediakan peralatan bagaimana matahari dan bulan bisa dilihat lebih dekat, dan sudah diketahui, apa pengaruh daripada gerhana matahari dan bulan.

Maka bagi orang-orang beragama, gerhana matahari dan bulan adalah peringatan dari pada Tuhan, ada perubahan-perubahan alam semesta yang sangat signifikan dengan gerhana itu: satu, dari gerhana matahari akan berdampak kepada perubahan iklim, yang kedua akan terjadi perubahan kecepatan arah angin, yang ketiga akan terjadi pemuaian air laut dan bisa saja mungkin ada pasang yang lebih tinggi dan ombak yang lebih
besar, kemudian berpengaruh pula kepada perkembangan tumbuh-tumbuhan, disamping itu bagaimana hewan-hewan juga akan mengalami dampak dari Gerhana matahari, karena tumbuh-tumbuhan itu dengan gerhana ini matahari ada yang cepat tumbuh dan ada yang lambat tumbuh, dan itu berpengaruh kepada sikap pengaruh binatang yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan itu, disitulah siklus skalor system, system matahari
yang telah diketahui oleh para astronomi betapa besarnya dampak dari gerhana matahari ini, untuk itu umat islam disunnahkan untuk shalat gerhana dan kemudian berdo’a, agar supaya bumi yang bulat ini yang bundar ini tetap terpelihara, terjaga, dari musibah-musibah yang tidak diharapkan dari dampak gerhana matahari itu, dan smoga Allah
senantiasa melindungi umat beragama di bumi ini yang masih betah tinggal di bumi ini, tidak ingin segera muka bumi ini menjadi rata yang disebut kiamat disitu.

Jadi film 2012 merupakan fiksi dari imajinasi seorang sutradara dan scenario bagaimana membangkitkan umat beragama untuk menyadari apapun yang terjadi seperti gerhana matahari dan bulan ini, harus kita patut renungkan untuk kemaslahatan hidup kita ini.

Catatan:
Dikirim Ke Harian Umum Pikiran Rakyat Tanggal 16 Januari 2010, Tetapi tidak dimuat.

MENGOBARKAN SEMANGAT GERAKAN PRAMUKA

Kartini yang historis telah lama di kenang orang, tak satu pun anak-anak Sekolah Dasar (SD), anak-anak Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) dan anak-anak Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) melupakannya nama Kartini, karena Kartini dipandang sebagai pahlawan wanita pada zaman belanda.

Karakter kartini sebagai pendobrak kebekuan dalam berpikir perempuan, pendobrak dari tradisi yang sangat mengungkung kehidupan wanita, ditinjau kembali kehidupan yang sesungguhnya, apa sebenarnya fungsi, tugas dan peran wanita dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan pergaulan, dalam kehidupan keilmuan, dalam kehidupan pendidikan, dalam kehidupan adat istiadat, dan dalam kehidupan pergaulan yang lebih luas lagi ?.

Dunia perempuan adalah katak dalam tempurung, dunia perempuan ibarat burung dalam sangkar, perempuan tak diposisikan dan perempuan tak berperan, kehidupan yang sungguh memilukan, pada zaman-zaman dimana kaum perempuan tertindas, ditindas dan tak berdaya.

Peran perempuan tidak bisa dibandingkan dengan peran hari ini, zaman kartini adalah kehidupan yang menggetarkan rasa tanpa kemanusiaan yang berkeadilan.

Hari ini telah lahir generasi kartini yang sudah berperan di puncak-puncak pergaulan politik, melakukan aktifitas ekonomi, menindak lanjuti cita-cita pendidikan luhur dan dapat melakukan kegiatan sosial, agama dan budaya sehingga perempuan dapat mensejajarkan dirinya dengan kaum laki-laki yang selama ini dipandang dikotomis, dipandang berbeda, baik tugas, peran dan fungsinya dalam kehidupan Individu kehidupan sosial.

Kartini hari ini sudah sangat jauh berbeda dengan kartini dimana sejarah telah terjungkir balikkan, sejarah telah berubah, sejarah telah berbeda dari zaman di mana kartini hidup dengan dinamika hari ini ke depan.

Sumbangsih perempuan dalam segala bidang kehidupan sudah bisa ditakar dengan berbagai ketakjuban, kehebatan, keunggulan, dan keanggunan dari tugas-tugas perempuan yang sesungguhnya baik menurut norma agama maupun norma sosial dan juga dalam pandangan tata pergaulan dunia internasional.

Perempuan telah melahirkan generasi-generasi yang sangat diperhitungkan diberbagai negara, mereka lahir dari generasi pasca kemerdekaan dan menikmati hasil-hasil dari kiprah mereka dalam berbagai sektor pembangunan.

Dalam kontek gerakan-gerakan organisasi, perempuan juga memegang peranan yang sangat penting dan strategis, Gerakan Pramuka salah satu dari aktifitas yang mengutamakan untuk menanamkan jiwa gotong royong, jiwa tolong menolong, jiwa patriotik, sebagian besar adalah peran perempuan yang telah menghantarkan Gerakan Pramuka ke tingkat yang lebih luas dalam tata pergaulan kehidupan, bukan hanya sebatas peran individual, tapi juga sudah merupakan bagian persenyawaan yang sangat inhern dengan seluruh kegiatan politik, ekonomi dan sosial, budaya, seni, bahkan Agama, dimana posisi peran perempuan dalam Gerakan Pramuka, memiliki arti penting dan sangat substantive di dalam memerankan baik pengembangan-pengembangan diri, kepribadian, social maupun untuk meningkatkan keunggulan-keunggulan dalam bentuk dan jenis kahidupan nyata.

Tentunya, bukan hanya hal-hal yang positif saja, ada penyakit-penyakit masyarakat yang juga itu bersumber dari ketidakberdayaan perempuan sampai hari ini ke depan, perempuan merupakan bagian dari keresahan masyarakat, kegelisahan masyarakat, keresahan sosial dan juga berbagai krisis mental, spiritual yang logikanya bersumber dari kaum perempuan, banyak diantaranya kaum perempuan yang belum memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, ini berakibat kepada regenerasi yang sangat lamban dan tidak melahirkan generasi yang unggulan.

Dalam asfek ekonomi, perempuan masih menjadi bagian dari peran buruh, bukan sebagai peran majikan, perempuan masih menjadi tenaga yang rendah upahnya, belum bisa memberikan upah yang layak dalam dinamika ekonomi yang lebih makro, perempuan masih sangat tidak memiliki kekuatan yang sangat strategis dalam menguasai sektor politik dan juga sangat kurang minat kaum perempuan untuk juga tampil di panggung politik pada skala Regional, Local maupun Nasional, kalau pun ada, seolah-olah perempuan itu sebagai tumbal, hanya untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan, dicita-citakan, diidam-idamkan dalam kalkulasi-kalkulasi politik praktis yang pragmentaris dan tidak professional di dalam memerankan jatidiri wanita dalam panggung politik dikancah nasional Republik ini.

Banyak perempuan yang tampil hanya untuk ego sektoral untuk meningkatkan peran yang sangat pragmatis yang sangat hedonistic tidak memberi citra bahwa kekuatan perempuan yang dahsyat di bidang intelektual, sosial dan spiritual mencerminkan seorang jatidiri kartini masa depan.

Parempuan masih banyak di eksploitasi hanya untuk kebutuhan pragmatis tadi, untuk memenuhi hasrat kafitalistik untuk membuat dunia ini gemerlapan tapi semu, kosong tanpa isi.

Solusinya, era Kartini masa lalu memperjuangkan harkat martabat drajat kaum wanita pada posisi yang sejajar dan malah lebih tinggi bukan hanya dengan kaum penjajah tapi dengan bangsa-bangsa lain yang sudah memiliki kemajuan-kemajuan yang diraih.

Kartini hari ini mendapat tantangan berat, untuk meningkatkan dirinya, jatidirinya, karakternya di dalam mengisi peran-peran perempuan yang sangat strategis dan bermakna bagi kehidupan nyata.

Disinilah dibutuhkan tokoh-tokoh perempuan, diperlukan peran-peran perempuan yang sudahberhasil untuk mengajak, mendorong, merubah, bagaimana fungsi, peran dan tugas perempuan yang sesungguhnya, hingga cita-cita kartini di masa lalu masih memiliki relevansi dengan dinamika perubahan dan pencitraan kaum perempuan di Indonesia.

Maka Gerakan Pramuka adalah merupakan sumbu yang dapat mengobarkan semangat Gerakan perempuan di dalam mencapai cita-cita Kartini, masa depan adalah masa kegemilangan kaum perempuan Indonesia yang terpelajar, yang terdidik, yang memiliki tanggungjawab besar terhadap regenerasi perjuangan ini.

Gerakan Pramuka yang dimotori oleh para pengurus yang memiliki dasa darma dan trisatya mendorong jiwanya, tekadnya, semangatnya, tidak membeku hanya sebatas dengan mengenang kartini.

Tapi tekad, cita-cita bagaimana Gerakan Pramuka melalui berbagai programnya dapat meningkatkan dirinya agar di masa yang akan datang, baik itu pengurus Ranting, baik itu Kwarran,baik itu di Cabang ada di Kota atau di desa, terutama yang berada di Kabupaten Bandung, kembali mengobarkan semangat dan menyalakan api yang sangat takkan pernah kunjung padam, dari cita-cita Kartini yang selama ini hampir meredup
memasuki tantangan yang lebih besar.

Upaya meningkatkan semangat juang kartini dalam berbagai dimensinya, tantangan, hambatan, dan rintangan yang selama ini sudah menghinggapi masing-masing Pembina Pramuka Puteri, melalui ungkapan dari cita-cita kartini, dapat menyala kembali, sebagaimana semboyan “dia nan tak kunjung padam”, merupakan salah satu peran para Pembina Pramuka.

Sebagai rumusan yang tersusun dengan sistematis, pola itu lalu diejawantahkan melalui Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan Syarat-syarat Pramuka Garuda (SPG) dalam pembinaan Gerakan Pramuka. Tiga syarat-syarat itu boleh dikatakan semacam kurikulum dalam pendidikan.

Kesadaran bahwa pendidikan tidak bebas nilai dan ideologi serta politik, maka upaya membesarkannya pun mesti didekati dengan mempertimbangkan kekuatan ideologi dan politik. Dengan begitu, wajar apabila praktik pembinaan kepramukaan berusaha menggapai kebertanggungjawaban sense of belonging masyarakat melalui tawaran
ideologis. Sedangkan, kepada pemerintah kita menawarkan pola-pola politis agar tetap survive sebagai upaya meningkatkan semangat juang Kartini.

Catatan:
Dikirim melalui email ke Harian Umum Pikiran Rakyat Tanggal 15 April dimuat/diterbitkan Tanggal 21 April 2010