Laman

Selasa, 08 Juni 2010

MENGHIDUPKAN SPIRIT PRAMUKA DALAM KEGIATAN IBADAH SHALAT GERHANA MATAHARI

MENGHIDUPKAN SPIRIT PRAMUKA DALAM KEGIATAN IBADAH SHALAT GERHANA MATAHARI
LOKASI: DI TAMAN PRAMUKA KOTA BANDUNG


“Masyarakat Kota Bandung memberi respon yang sangat tinggi dan positif yang dipelopori oleh kegiatan Gerakan Pramuka di Taman Pramuka Kota Bandung”.

“Masyarakat Kota Bandung berbondong-bondong mengikuti shalat gerhana matahari yang diadakan oleh Gerakan Pramuka Kota Bandung”.

Tidak hanya kegiatan yang bersifat formal, terpogram dan incidental, tp pramuka member substansi pada aktivitas keagamaan. Seluruh kegiatan-kegiatan yang bersifat rohania merupakan inti dari peningkatan spiritual anggota gerakan pramuka.

Beban kerja yg selama ini menekankan kepada aspek keterampilan dan keprilakuan, tapi juga diberi muatan-muatan religi untuk meningkatkan mutu spiritual dari seluruh anggota Gerakan Pramuka, shalat gerhana itu hanya merupakan bagian dari anjuran ajaran agama, namun dari kebersamaan kejama’ahan sementara kegiatan yang berjalan di taman pramuka.

Sepak terjang dalam kehidupan tidak lepas dari ritual keagamaan, Gerhana Matahari atau Gerhana bulan itu juga merupakan peristiwa alamiah, namun juga dalam kontritual Rasulullah telah mengajarkan bagaimana kita menyikapi terhadap nilai-nilai peristiwa-peristiwa dunia yang tak terjangkau oleh kekuatan akal manusia dan juga dimensi fisik manusia.

Gerakan pramuka mempelopori di dalam kegiatan Shalat Gerhana ba’da jum’at di taman Pramuka merupakan fenomena yang sangat menarik bagi masyarakat kota bandung karena selama ini gerakan ritual seperti shalat Gerhana dan Idul fitri, idul adha dll, tidak hanya monopoli dari para ormas, masjid dll. Tapi juga gerakan pramuka mempelopori
bagaimana meningkatkan mutu beragama.

Menurut Nastradamus, Ramalan Kaliberdunia dan ramalan Joyo Boyo, bahwa Sejak zaman manusia bisa melihat perubahan matahari dan bulan, mereka menganggap matahari & bulan itu di zaman mitos adalah kekeuatan-kekuatan para dewata, maka karena dipandang bulan dan matahari itu menerangi dunia, kemudian dilakukan ritual persembahan dan kebaktian, kemudian di zaman manusia sudah bisa menaklukan hutan, menaklukkan laut, menaklukkan daratan, menaklukkan binatang, maka manusia juga merasa punya identitas dan punya kekuatan, kemudian berubah cara pandang terhadap
matahari dan bulan serta bintang, tidak disembah lagi tapi mencari siapa pencipta bulan, langit dan bintang itu?.

Manusia berkembang, maju, dan memiliki cara berpikir, yang sudah relative lebih ke dalam, kalau begitu, bulan matahari dan bintang hanya petunjuk bagaimana kehidupan di muka bumi ini, kalau matahari dapat memberi sinar pagi, siang dan sore, bulan bisa memberi sinar di malam hari, dan bintang bisa menunjukkan arah perjalanan, bagaimana
kelompok nusia, kapilah arah di malam hari, sehingga dapat melakukan perjalanan yang jauh, disitu bulan, bintang dan matahari bermanfaat, bagi kehidupan dan menghidupi seluruh manusia di muka bumi, ditemukanlah para pemikir, jelas bulan, matahari dan bintang bukan Tuhan, maka ada penciptanya yang disebut Tuhan, nah kejadian gerhana,
baik bulan dan matahari itu adalah rotasi dari pada perputaran diantara bumi, bulan dan matahari terjadilah gerhana.

Pada zaman primitive manusia memandang apabila ada gerhana matahari itu dewa murka, maka sebagian batarakala adalah sudah memakan sedikit-demi sedikit itu matahari, sehingga habislah ditelan itu matahari, karena saking panasnya meletuslah perut dari batarakala, sehingga matahari muncul kembali dalam waktu yang cepat, karena saking tidak tahannya menahan panas matahari yang ada dalam perutnya.

Tapi kemudian teknologi hari ini batarakala itu sudah digantikan oleh teropong atau mikorskop yang besar, teropong bintang bisa melihat bintang, kemudian bosca menyediakan peralatan bagaimana matahari dan bulan bisa dilihat lebih dekat, dan sudah diketahui, apa pengaruh daripada gerhana matahari dan bulan.

Maka bagi orang-orang beragama, gerhana matahari dan bulan adalah peringatan dari pada Tuhan, ada perubahan-perubahan alam semesta yang sangat signifikan dengan gerhana itu: satu, dari gerhana matahari akan berdampak kepada perubahan iklim, yang kedua akan terjadi perubahan kecepatan arah angin, yang ketiga akan terjadi pemuaian air laut dan bisa saja mungkin ada pasang yang lebih tinggi dan ombak yang lebih
besar, kemudian berpengaruh pula kepada perkembangan tumbuh-tumbuhan, disamping itu bagaimana hewan-hewan juga akan mengalami dampak dari Gerhana matahari, karena tumbuh-tumbuhan itu dengan gerhana ini matahari ada yang cepat tumbuh dan ada yang lambat tumbuh, dan itu berpengaruh kepada sikap pengaruh binatang yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan itu, disitulah siklus skalor system, system matahari
yang telah diketahui oleh para astronomi betapa besarnya dampak dari gerhana matahari ini, untuk itu umat islam disunnahkan untuk shalat gerhana dan kemudian berdo’a, agar supaya bumi yang bulat ini yang bundar ini tetap terpelihara, terjaga, dari musibah-musibah yang tidak diharapkan dari dampak gerhana matahari itu, dan smoga Allah
senantiasa melindungi umat beragama di bumi ini yang masih betah tinggal di bumi ini, tidak ingin segera muka bumi ini menjadi rata yang disebut kiamat disitu.

Jadi film 2012 merupakan fiksi dari imajinasi seorang sutradara dan scenario bagaimana membangkitkan umat beragama untuk menyadari apapun yang terjadi seperti gerhana matahari dan bulan ini, harus kita patut renungkan untuk kemaslahatan hidup kita ini.

Catatan:
Dikirim Ke Harian Umum Pikiran Rakyat Tanggal 16 Januari 2010, Tetapi tidak dimuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar